<?php session_start(); include_once('config/koneksi.php'); open_page('booking'); ?> <!DOCTYPE html> <html> <head> <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8" /> <link href="css/metro-bootstrap.css" rel="stylesheet"> <link href="css/metro-bootstrap-responsive.css" rel="stylesheet"> <link href="css/iconFont.css" rel="stylesheet"> <link href="css/docs.css" rel="stylesheet"> <link href="css/animate.css" rel="stylesheet" type="text/css"> <link href="css/animate1.css" rel="stylesheet" type="text/css"> <!-- Load JavaScript Libraries --> <script src="js/jquery/jquery.min.js"></script> <script src="js/jquery/jquery.widget.min.js"></script> <script src="js/jquery/jquery.mousewheel.js"></script> <!-- Metro UI CSS JavaScript plugins --> <script src="js/load-metro.js"></script> <!-- Local JavaScript --> <script src="js/docs.js"></script> </style> <ul class="tp-hd-lft wow fadeInDown animated" data-wow-delay="0.5s"> <body class="metro"> <header class="bg-darkCobalt" data-load="atasan.php"></header> <div id="wrapshopcart"> <article> <div class="row"> <div class="col-sm-4 col-lg-12 col-md-4"> <div class="thumbnail" ><br><br><br> <p><font size="50px"><center>Suku Karo</font></p> <br><br><img src="image/pakaiankaro.jpg"></center> <div class="caption"> <h4 class="pull-right"></h4> <h4> <center><p align="justify">Suku Karo adalah suku bangsa yang mendiami wilayah Sumatera Utara dan sebagian Aceh; meliputi Kabupaten Karo, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Langkat, Kabupaten Dairi, Kabupaten Simalungun, dan Kabupaten Deli Serdang Suku ini merupakan salah satu suku terbesar dalam Sumatera Utara. Nama suku ini dijadikan salah satu nama Kabupaten di salah satu wilayah yang mereka diami (dataran tinggi Karo) yaitu Tanah Karo yang terletak di kabupaten karo. Suku ini memiliki bahasa sendiri yang disebut Bahasa Karo atau Cakap Karo. Pakaian adat suku Karo didominasi dengan warna merah serta hitam dan penuh dengan perhiasan emas.</p></center> <br><a href="">untuk barang2 peninggalan</a></h4> </div> <div class="table"> <div class="isi"> <div class="isi_teks"> <div class="definisi_pembungkus"> <center><h2 style="font-family:High Tower Text;margin-top:15px">Tentang Suku Batak Karo</h2></center> <div class="isi_definisi" style="float:left;"> <h2 style="font-family:High Tower Text;margin-top:15px">Kuliner</h2> <div class="gambar_kepala"> <p><b>Babi panggang karo</b></p><br> <img style="margin-left:245px" src="image/bpk.jpg"></img> <p>Makanan ini cukup mudah kita jumpai, resep yang akan kita bahas kali ini adalah Resep Masakan Babi Panggang Karo (BPK). Pepaduan babi panggang kering yang dipadukan dengan bumbu darah menjadikan makanan ini menjadi lebih nikmat dan lezat. Proses pembuatannya ada dibagi menjadi dua tahap. Tahap pembuatan Babi Panggang dan Pembutan bumbunya.</p> </div> </div> <div class="isi_definisi" style="bottom:72px;float:right;"> <h2 style="font-family:High Tower Text;margin-top:15px">Tradisi</h2> <div class="gambar_kepala"> <p><b>upacara pernikahan</b></p><br> <p font-color="blue">Wedding atau perkawinan dalam Bhs.Batak Karo (BK) adalah erjabu atau dikenal dengan istilah perjabun. Proses perjabun dalam adat BK memiliki 5 tahapan yakni: 1)Ngembah Belo Selambar, 2)Nganting Manuk, 3)Pasu-pasu (option),4)Kerja Adat (Erdemubayu-Ngeranaken-kerja-kerja, dan 5)Mukul. Kelima tahapan tersebut harus dilakukan bila kita ingin perkawinan diakui berdasarkan adat-istiadat BK. Proses perjabun BK dianggap sah bila dihadiri/disetujui oleh “Sanggep Nggeluh”/Daliken Sitelu yang dikenal dengan istilah:1)kalimbubu (kelompok paman,2)Senina (saudara kandun/sedarah), dan 3)anakberu (kelompok perempuan). <img style="margin-left:245px" src="image/tradisikaro.jpg"></img> </div> </div> <div class="isi_definisi2" style="float:left;top:12px;"> <h2 style="font-family:High Tower Text;margin-top:15px">Busana</h2> <br> <div class="gambar_kepala"> <p><b>Uis Gara</b></p><br> <p>Uis Gara atau Uis Adat Karo adalah pakaian adat yang digunakan dalam kegiatan adat dan budaya Suku Karo dari Sumatera Utara. Selain digunakan sebagai pakaian resmi dalam kegiatan adat dan budaya, pakaian ini sebelumnya digunakan pula dalam kehidupan sehari-hari masyarakat tradisional Karo. Kata Uis Gara sendiri berasal dari Bahasa Karo, yaitu Uis yang berarti kain dan Gara yang berarti merah. Disebut sebagai "kain merah" karena pada uis gara warna yang dominan adalah merah, hitam, dan putih, serta dihiasi pula berbagai ragam tenunan dari benang emas dan perak. <img style="margin-left:245px" src="image/pakaiankaro.jpg"> </div> </div> <div class="isi_definisi2" style="bottom:60px;float:right;"> <h2 style="font-family:High Tower Text;margin-top:15px">Rumah Adat</h2><br> <div class="gambar_kepala"> <p><b>Rumah adat</b></p><br> <p>Rumah adat karo, seperti juga rumah adat Toba, Mandailing, Simalungun, Dairi dan Pakpak, tidak memiliki kamar-kamar. Rata-rata rumah adat dari klan Batak ini, dapur tempat memasak berada di tengah rumah. Semua rumah-rumah adat ini adalah rumah panggung dengan falsafah masing-masing pula. Rumah adat Karo yang berada di daerah pegunungan dengan udara yang dingin, dapur di tengah rumah memiliki fungsi dan makna tersendiri. Selain menerangi bagian rumah, juga memberikan kehangatan bagi seluruh keluarga.</p> <br><img style="margin-left:245px" src="image/rumahkaro.jpg"></img> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </article> </div> <footer class="dark" data-load="bawahan.php"></footer> </body> </html>